No Result
View All Result
  • Login
TitikNews.com
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Life Style
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Pariwisata
    • Selebriti
    • Travel
    • Healthy
    • Hiburan
    • Life Style
    • Tekno
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Advertorial
  • Lainnya
    • Life Style
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Pariwisata
    • Selebriti
    • Travel
    • Healthy
    • Hiburan
    • Life Style
    • Tekno
No Result
View All Result
TitikNews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Internasional
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Advertorial
  • Lainnya
Home Nasional

Melestarikan Bahasa sebagai Warisan Bangsa Indonesia

maintenance by maintenance
11 Maret 2024 | 22:27 WIB
Melestarikan Bahasa sebagai Warisan Bangsa Indonesia

Ilustrasi budaya di Indonesia. (Pexels)

TITIKNEWS.COM – Bahasa, sebuah hasil warisan budaya, menciptakan jalinan komunikasi yang tak tergantikan di antara sesama manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang diadopsi oleh anggota masyarakat untuk berkolaborasi, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Lebih

dari sekadar alat komunikasi, bahasa juga mencerminkan kekayaan budaya suatu bangsa, menciptakan percakapan, perilaku, serta etika yang baik dan sopan.

Bahasa Ibu dan Bahasa Daerah: Tafsir yang Berbeda

Dalam konteks Indonesia, bahasa ibu dan bahasa daerah seringkali disalahpahami.

Baca Juga

Begini Cara Daftar Nomor Induk Berusaha (NIB), Mudah Kok!

Ingin Berkarier sebagai Bintara TNI-AD, Ini Persyaratan, Pendaftaran, dan Jadwal Seleksi

Buka Kongres XXIII PGRI, Jokowi Soroti Pentingnya Keamanan di Lingkungan Sekolah

Bahasa ibu merujuk pada percakapan pertama yang diperoleh anak dari keluarga terdekatnya dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Di perkotaan, bahasa Indonesia umumnya lebih dominan dibandingkan bahasa daerah setempat. Meskipun begitu, menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, terdapat sekitar 718 bahasa daerah yang masih hidup.

Menurut Kepala Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra (PR PBS) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Katubi, perbedaan mendasar antara bahasa ibu dan bahasa daerah adalah proses perolehannya.

Bahasa ibu diperoleh anak-anak tanpa melalui pembelajaran formal di sekolah, sementara bahasa daerah digunakan oleh masyarakat di suatu wilayah.

Tantangan Terhadap Keberlanjutan Bahasa Daerah

Sayangnya, bahasa daerah menghadapi tantangan keberlanjutan di beberapa wilayah. Data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mencatat bahwa sejak 2017, 11 bahasa daerah di Indonesia telah dinyatakan punah.

Contohnya, bahasa Tandia di Teluk Wondama dan bahasa Air Matoa di Kaimana, keduanya di Provinsi Papua Barat. Bahasa Mapia di Kabupaten Supiori dan bahasa Mawes di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, juga telah hilang seiring berjalannya waktu.

Di Maluku dan Maluku Utara, tujuh bahasa daerah punah, seperti bahasa Kajeli, Piru, Moksela, Hukumina, Hoti, Nila, dan Serua. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan minat generasi muda dalam menggunakan bahasa daerah sehari-hari. Penyebabnya, antara lain, perkawinan antarsuku atau antarbangsa yang mengakibatkan kurangnya warisan bahasa daerah.

Dinamika Penggunaan Bahasa Daerah Menurut Generasi
Survei BPS pada 2023 mengungkapkan bahwa hanya 61,70 persen kelompok Post Gen Z (kelahiran 2013 ke atas) yang masih menggunakan bahasa daerah dengan tetangga atau kerabat. Generasi Z (kelahiran 1997-2012) mencapai 69,9 persen, sementara generasi milenial sekitar 72,26 persen. Di tingkat generasi X, angka penggunaan bahasa daerah turun menjadi 75,24 persen, dan generasi Baby Boomer masih mempertahankan sebanyak 80,32 persen.

Meskipun terlihat tingginya penggunaan bahasa daerah pada generasi Pre-boomer (85,24 persen), perlahan-lahan terlihat kecenderungan penurunan ini dari generasi ke generasi.

Revitalisasi Bahasa Daerah: Tanggung Jawab Bersama
Pemerintah berusaha membangkitkan kembali penggunaan bahasa daerah di berbagai wilayah. Dalam dunia pendidikan, bahasa daerah masih menjadi bagian kurikulum sebagai muatan lokal (mulok) bersama bahasa Indonesia. Program Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek menjadi upaya penting dalam mempopulerkan kembali bahasa daerah.

Revitalisasi bahasa daerah dilakukan secara bertahap di 22 provinsi dengan mempertimbangkan sikap para penuturnya dan dampak globalisasi. Pembelajaran dan pendampingan berkelanjutan menjadi kunci kesuksesan program ini.

Mempertahankan bahasa ibu dan bahasa daerah bukan hanya tugas pemerintah. Masyarakat dan keluarga memiliki peran kunci dalam menjaga kelestarian dan memastikan bahasa daerah tetap hidup, berkembang, serta menjadi warisan budaya berharga bagi generasi mendatang.

Source: Indonesia.go.id
Tags: bahasa daerahbudayaIndonesia
Previous Post

Manfaat Luar Biasa Buah Gandaria: Kaya Nutrisi untuk Kesehatan Optimal

Next Post

Jelas Banget! Segini Manfaat Buah Nangka untuk Kesehatan Tubuh Anda

Artikel Lainnya

Begini Cara Daftar Nomor Induk Berusaha (NIB), Mudah Kok!

Begini Cara Daftar Nomor Induk Berusaha (NIB), Mudah Kok!

21 Mei 2024
Ingin Berkarier sebagai Bintara TNI-AD, Ini Persyaratan, Pendaftaran, dan Jadwal Seleksi

Ingin Berkarier sebagai Bintara TNI-AD, Ini Persyaratan, Pendaftaran, dan Jadwal Seleksi

18 Maret 2024
Buka Kongres XXIII PGRI, Jokowi Soroti Pentingnya Keamanan di Lingkungan Sekolah

Buka Kongres XXIII PGRI, Jokowi Soroti Pentingnya Keamanan di Lingkungan Sekolah

4 Maret 2024
Mendorong Produk Pangan UMKM Berkualitas, Topang dengan Sertifikasi HACCP

Mendorong Produk Pangan UMKM Berkualitas, Topang dengan Sertifikasi HACCP

23 Februari 2024
Museum TNI-AL di Surabaya, Museum Pintar dengan Teknologi AI

Museum TNI-AL di Surabaya, Museum Pintar dengan Teknologi AI

23 Februari 2024
Manfaat Makan Buah Kelapa: Kesehatan dan Kecantikan dalam Setiap Gigitan

Manfaat Makan Buah Kelapa: Kesehatan dan Kecantikan dalam Setiap Gigitan

31 Januari 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERPOPULER

    PILIHANEDITOR

    No Content Available
    TitikNews.com

    © 2023-2024 PT. Arkasa Media Nusantara | All Right Reserved

    Tentang Kami

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Perlindungan Wartawan
    • Kode Etik
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Disclaimer

    Ikuti Kami

    • Bolmong Raya
      • Bolmong
      • Bolmut
      • Bolsel
      • Boltim
      • Kotamobagu
    • Daerah
      • Bitung
      • Manado
      • Sulut
      • Tomohon
    • Minahasa Raya
      • Minahasa
      • Minahasa Selatan
      • Minahasa Tenggara
      • Minahasa Utara
    • Nusa Utara
      • Sangihe
      • Sitaro
      • Talaud

    © 2023-2024 PT. Arkasa Media Nusantara | All Right Reserved

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In